Thursday, September 22, 2016

RS. UMM & Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono

RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Foto di depan Masjid UMM

Universitas Muhammadiyah Malang memiliki berbagai fasilitas. Salah satunya yaitu rumah sakit UMM. Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang sendiri mulai dibangun pada tahun 2009. Proses pembangunannya dilaksanakan setelah mendapatkan ijin mendirikan bangunan (IMB) dari Pemerintah Kabupaten Malang melalui unit pelayanan terpadu perizinan Nomor: 180/05989/IMB/421.302/2009. Pada bulan Oktober 2012 RS UMM mendapatkan izin Mendirikan Rumah Sakit dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dengan Nomor: 503.1/83/421.103/2012. Kemudian pada tanggal 20 Juni 2013 RS Universitas Muhammadiyah Malang mendapatkan Ijin Operasional Rumah Sakit Sementara dengan Nomor: 180/0006/IORS/421.302/2013.
Masih tergolong muda, rumah sakit Universitas Muhammadiyah Malang baru berumur 3 tahun. RS UMM ini diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2013. Rumah sakit ini merupakan sarana penunjang pendidikan dan merupakan salah satu profit center dari Universitas Muhammadiyah Malang. Lokasi rumah sakit tidak jauh dari Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang yaitu tepatnya di sebelah timur terminal Landungsari. Berdiri diatas tanah seluas 9 hektare dan memiliki bangunan utama setinggi 6 lantai dan beberapa bangunan gedung penunjang setinggi 5 lantai dan gedung rawat inap setinggi 3 lantai. Bentuk bangunan yang megah dan mewah dengan ciri khas arsitektur tiongkok, menjadikan RS Universitas Muhammadiyah Malang ini mudah dikenali. Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang bertempatan di Jl Raya Tlogomas No. 45 Malang tepatnya di sebelah timur terminal Landungsari.
Tentunya rumah sakit UMM memiliki visi dan misi untuk membangun rumah sakit agar lebih baik. Visinya yaitu menjadi rumah sakit pilihan masyarakat dengan keunggulan dalam pelayanan kesehatan komprehensif, bermutu tinggi, aman dan efektif. Sedangkan misinya adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara utuh, terpadu dan bermutu, menyelenggarakan manajemen dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguasaan ilmu dan teknologi serta pengembangan layanan unggulan, dan menjadi tempat pendidikan dan penelitian tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Sedangkan fasilitas yang terdapat di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang antara lain :
1. Poliklinik Umum, Gigi, dan Spesialis
       - Dokter Umum
       - Dokter Gigi
       - Dokter Spesialis Anak
       - Dokter Spesialis Paru
       - Dokter Spesialis Penyakit Dalam
       - Dokter Spesialis Bedah Umum & Orthopedi
       - Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan
       - Dokter Spesialis Kulit & Kelamin
       - Dokter Spesialis Patologi Klinik
       - Dokter Spesialis Anastesi
       - Dokter Spesialis Mata
       - Dokter Spesialis THT
       - Dokter Spesialis Syaraf
         -  Dokter Spesialis Psikiatri
2. IGD 24 Jam dan ICU
3. Laboratorium Klinik dan Instalasi Farmasi 24 jam
4. One day dare perawatan ambeien
5. USG 4 dimensi dan CT Scan 64 slice
6. Kamar perawatan yang nyaman dan tematis
7. Kamar bersalin, ruang perinatologi, dan ruang anak

8. Kamar operasi dengan alat modern


Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono

Tidak hanya masjid AR. Fachruddin yang dimiliki oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), melainkan UMM juga memiliki masjid bergaya oriental khas negeri Tiongkok di areal rumah sakit (RS) kampus.

Nama masjid ini diambil dari seorang tokoh pembaharu Muhammadiyah Malang pada tahun 1930-an, yakni KH Bedjo Darmoleksono. Pembangunan masjid lebih dahulu diselesaikan karena lebih penting daripada bangunan rumah sakit. Artinya, bangunan spiritual harus ditegakkan dulu untuk selanjutnya bangunan fisik. 

Kiai Bedjo adalah mubaligh yang memiliki ilmu agama sangat tinggi dan pernah menjadi pimpinan Muhammadiyah Malang. KH Bedjo, katanya, tidak hanya berdakwah di mimbar-mimbar masjid, tapi juga masuk ke sekolah, kampus, radio, dan tulisan di media massa. Bahkan, salah satu tulisannya yang berjudul "Islam Sontoloyo" di Suara Muhammadiyah sempat membuat majalah itu dibredel oleh Presiden Soekarno. Oleh karena itu, salah satu sarana membangkitkan semangat keteladanan Kiai Bedjo, bukan hanya sebagai ilmuwan keagamaannya, tapi juga kekritisannya.

No comments:

Post a Comment